Pirolisis adalah dekomposisi kimia bahan organik melalui proses pemanasan tanpa atau reaktan lain kecuali kemungkinan uap air dimana material mentah akan mengalami pemecahan struktur kimia menjadi fase gas. Proses pirolisis merupakan tahap awal dari rangkaian proses yang terjadi dalam proses gasifikasi dan melibatkan proses kimia dan fisik yang kompleks dimana suatu perubahan dalam kondisi operasi berpengaruh pada proses secara keseluruhan.
(www.wikipedia.org/pirolisis)
Pirolisis (juga disebut termalisis) dekomposisi termal (panas) dari bahan organik, seperti pada waktu batubara dipanaskan lebih dari 300 °C tanpa udara atmosfer. Pada reaksi kimia pirolisis biomasa, terdapat tiga faktor yang berpengaruh.
1) Bahan baku : komposisi kimia, kadar air.
2) Reaktor : vertical – shaft / batch reactor, rotating tubular / fluidized – bed reactor.
3) Kondisi operasi : suhu pirolisis, waktu pirolisis (waktu tinggal).
Seiring waktu reaksi dan suhu dinaikkan, komposisi dari produk pirolisis berkembang menjadi komponen yang lebih stabil. Dekomposisi bahan organik dijabarkan sebagai berikut.
100 – 200 °C Pengeringan dengan pemanasan, dehidrasi.
250 °C Hilangnya cairan dan karbon dioksida. Evolusi hidrogen.
340 °C Putusnya rantai karbon makromolekul.
380 °C Tahap pirolisis, pengayaan karbon.
400 °C Pecahnya rantai C-O dan C-H.
400 – 600 °C Konversi komponen organik cair dalam hal ini untuk menghasilkan produk pirolisis cair (tar).
600 °C Pemecahan komponen organik cair untuk menghasilkan komponen yang stabil (gas, hidrokarbon rantai pendek) senyawa aromatik (senyawa bensen).
>600 °C Pemanasan aromatis menghasilkan bensen dan aromatik titik didih tinggi.
Proses pirolisis dapat dibagi menjadi beberapa fase dimana menjadi pedoman kesuksesan prosesnya.
1) Fase pengeringan.
2) Fase pirolisis.
3) Fase evolusi gas.
Pada suhu 200 °C pengeringan fisik disertai produksi uap air, jika yang dimasukkan bahan biomasa yang basah maka perlu disertakan atau dimasukkan steam (uap air panas) ke dalam reaktor, Pirolisis terjadi pada suhu 200 – 500 °C. struktur makromolekul pecah menjadi gas, komponen organik cair, karbon padat. Evolusi gas terjadi pada 500 – 1200 °C, produk hasil pirolisis diturunkan lebih lanjut, karbon padat dan produk organik cair menghasilkan gas yang stabil. Hidrokarbon besar molekul besar dipecah menjadi metana dan karbon padat. Metana direaksikan dengan uap air dikonversi menjadi karbon monoksida dan hidrogen. Karbon padat direksikan dengan uap air atau karbon dioksida dikonversi menjadi karbon monoksida dan hidrogen.
Reaksi kimia peruraian selulosa pada biomasa.
3(C6H10O5) 8H2O + C6H8O + 3CO2 + CH4 + H2 + 8C
Reaksi utama yang terjadi pada fase evolusi gas dijabarkan sebagai berikut.
CnHm xCH4 + y H2 + zC
CH4 + H2O CO + 3H2
C + H2O CO + H2
C + CO2 2CO
(Ullmann’s, 2002)
Tabel 3. Reaksi kimia peruraian selulosa
Reaksi | Produk |
C6H10O5 + panas CH4 + 2CO + 3H2O + 3C | |
C6H10O5 6C + 5H2O(g) | Karbon |
C6H10O5 0.8 C6H8O + 1.8 H2O(g) + 1.2 CO2 | Oli residu |
C6H10O5 2C2H4 + 2CO2 + H2O(g) | Etilen |
(Sorensen B, 2004)
selamat pagi…..
saya mau tanya….pada proses peruraian senyawa sellulosa menjadi oli residu tersebut apa nama rumus bangunya(senyawa kimianya)
terimakasih
selamat malam mas
maaf mas, baru bisa balas
Reaksi kimia peruraian selulosa
Reaksi Produk utama
C6H10O5 + panas CH4 + 2CO + 3H2O + 3C
C6H10O5 6C + 5H2O(g) Karbon
C6H10O5 0.8 C6H8O + 1.8 H2O(g) + 1.2 CO2 Oli residu
C6H10O5 2C2H4 + 2CO2 + H2O(g) Etilen
(Sorensen B, 2004)
saya mau tanya, pada pirolisis biji tanaman karet reaksi kimiawi kimiawi nya seprti apa ya?????
untuk suhu nya sendri batas efektif nya brapa??
trimksh sblumnya…
untuk biji tanaman karet saya kurang tau untuk kandungan kimiawinya
coba mas browsing untuk unsur kimiawinya
atau diujikankan terlebih dahulu
pada dasarnya
jika masih organik akan menghasilkan
nCH4 + nCO + nH2O + nC
nilai n yang dihasilkan
tergantung dari unsur kimiawi bahan yang dipergunakan dalam hal ini biji karet
untuk unsur an organik
itu yang membedakan
misalnya zn si dsb
demikian penjelesan saya
semoga bisa membantu
jika mas melakukan penelitian
saran saya
memang banyak sumber yang berkata berbeda
karenaprbedaan alat, kondisi bahan,suhu dsb
yang menyebabkan berbeda
tapi menuju pada satu titik
pada dasarnya yang diinginkan dari sebuah penelitian adalah
anda berpegang teguh pada satu keyakinan
dan pustaka yang memberatkan teori anda
setidaknya punya copian pustaka yang anda yakini
layaknya kitap suci yang anda bawa kemana”
terahir
semoga bisa membantu
mas
reaksi pirolisis selulosa menghasilkan apa ya??? sekalian struktur kimianya….
makasih sebelum dan sesudahnya…..
lah???
diatas kan dah di jabarin tergantung kita maunya apa
diakalin deh alatnya
gt
ahahahaha terimakasih mas nyaa sangat membantu tugas kitaaaa….
spec ajaaaaa 😀
terimakasih infonya…
saya mau tanya nih..
apa pengaruh penggunaan termo oil(silinap) pada proses pirolisis? yg saya tahu katanya dgn menggunakan silinap maka suhu pirolisis tidak perlu terlalu tinggi, tetapi apakah berpengaruh terhadap reaksi peruraian nya?
karena menurut penelitian senior saya sebelumnya, suhu optimum untuk mencapai yield besar adalah 320 C, waktu sya tanya alasannya karena memakai silinap,
mohon dijawab….sedang butuh informasi
akan saya cobauntuk menjawabnya
pengaruh atau tidaknya itu tergantung dari kontak tidaknya silinap dengan bahan yang dipirolisis
jikalau tidak maka tergantung bahan yang dipirolisis
kembali ke referensi bahan tsb terurai atau terpecah pada suhu berapa
bisa saja bahan yg mbak sebutkan diatas optimum pada suhu tersebut tapi lihatlah waktu
berapa banyak yang dihabiskan
sama saja kalua mau kejakarta dari sumenep naik apa
kalau suhu tinggi naik jet kalau suhu rendah naek sepeda
btw mbak dari universitas apa yah
tambahan buat tulisan diatas bahwasanya perbedaan pirolisis dengan karbonisasi dan gasifikasi adalah bahan yang ingin dihasilkan
kalau kalu karbonisasi adalah bahan yang diingiinkan padat, gasifikasi adalah gas kalau pirolisis adalah cairannya
trimakasih atas jawabannya..
saya dari univ riau.
ada lagi yg ingin saya tanyakan,hehe
masih seputar silinap..
begini… okelah kalau yield bio oil nya bagus pada suhu 320 tetapi apakah komponen aromatik di dalamnya sedikit??? karena sesuai yang saya baca dari indo di atas aromatik terbentuk mulai suhu 600.
mas, kalau proses pirolisis yang menggunakan bahan HDPE (polietilen- (C2H4)n ) dan menghasilkan sejenis minyak, reaksi kimianya gmana ya….?
mohon bantuannya….
terima kasih.
beginilah rupa mahasiswa sekarang
males atau buntu
wkwkwkwk
coba ini mas
https://www.google.co.id/search?q=getas+rw+1+kudus&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a#hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-US:official&biw=1280&bih=860&sa=X&ei=zmkeUOm3As-qrAfp6YHYDQ&ved=0CEgQvwUoAQ&q=pyrolysis+HDPE&spell=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.&fp=ff36983fa08b5bd4